Kamis, 30/01/2020 – Mengawali perkuliahan semester genap 2019/2020, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang telah menggelar Studium General di Aula 1 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang, dengan tema “Pendidikan Karakter Menuju Generasi Unggul dan Amanah di Era Milenial”.

Kegiatan ini menghadirkan Kepala Biro Kesra Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bapak Drs. H. Imam Maskur, SIP., MSI., sebagai narasumber. Adapun pesertanya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang dari berbagai angkatan. Selain itu, turut hadir juga Ibu Dekan FITK, para Wakil dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, dan beberapa dosen di lingkungan FITK UIN Walisongo.

Kegiatan ini diawali dengan tilawatil Al Quran, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars UIN Walisongo, laporan ketua panitia (Fatrurroji, M.Pd), dan kata sambutan sekaligus membuka acara secara resmi oleh Dekan FITK UIN Walisongo.

Dalam laporan Ketua panitia, Bapak Fatrurroji menyampaikan bahwa Studium General ini adalah kegiatan rutin tahunan FITK. Tema Pendidikam karakter ini dipilih atas pemikiran bahwa pendidikan karakter di era milenial sangat penting untuk memperkokoh akhlak mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantatangan dan cobaan di era disrupsi.

Dekan FITK dalam sambutannya menyampaikan, “Tema studium general ini sangat tepat untuk memperkokoh karakter mahasiswa agar semakin kritis dan cerdas dalam menggunakan teknologi”. Dalam hal ini, karakter baik sangat diperlukan untuk menyaring berbagai konten negatif yang tersebar di media digital. Oleh karena itu, proses pendidikan di FITK selalu dievaluasi agar senantiasa sesuai dan efektif dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing, baik dalam IQ, EQ, dan juga SQ”.

Bapak H. Imam Maskur, yang merupakan alumnus Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tahun 1994, memaparkan bahwa karakter integritas adalah modal penting untuk sukses dalam bidang apapun. “Di era sekarang, mahasiswa harus memiliki cakrawala yang luas. Jangan hanya bercita-cita jadi PNS atau guru saja. Tapi, mahasiswa harus semangat mempelajari banyak hal dan memanfaatkan segala sumberdaya yang ada untuk membangun berbagai jenis usaha. Seperti membangun SturtUp dan bisnis-bisnis lain yang tren di masa kini.”

Peran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di era revolusi industri 4.0 ini adalah sebagai Colaborator masyarakat. Oleh karena itu, Pemprov Jateng telah mendukung wirausaha muda dalam hal Pelatihan, Pengurusan Manajemen dan Legalitas Usaha, Pemasaran, Pembiayaan, dan Showcase Digital UMKM. Disamping itu, Pemerintah Jawa tengah juga telah menyediakan Hetero Space sebagai ruang kolaborasi dan dukungan Pemprov Jateng kepada Wirausahawan Muda.

Dalam sesi diskusi, para mahasiswa sangat antusias untuk bertanya. Misalnya, Iqbal menanyakan cara membangun usaha dan menjalin kerjasama dengan Pemprov Jateng, Abdillah menanyakan tentang isu pendidikan karakter dan potret generasi unggul, Ani menanyakan tentang cara bergabung dengan UMKM Pemprov Jawa Tengah, Yulia menanyakan tentang cara mendapatkan pelatihan dari Pemprov Jateng, dan Febrina menyakan tentang sistem pembiayaan yang ditawarkan oleh Pemprov Jateng.

Menjawab pertanyaan peserta, Bapak H. Imam Maskur menjelaskan lebih rinci beberapa fasilitas yang disediakan oleh Pemprov Jawa Tengah. Sementara terkait dengan Pendidikan karakter, Narasumber memandang perlunya komitmen bersama dan fokus pada nilai-nilai tertentu. Misalnya fokus pada nilai integritas. Dengan fokus pada nilai tersebut, maka akan lebih mudah menerapkannya dan mengukur tingkat keberhasilannya”.

Mengakhiri sesi diskusi, Bapak Imam Maskur menyampaikan pentingnya menanamkan energi positif di dalam diri agar hal-hal yang positif selalu menyertai diri kita. Misalnya, sifat jujur, amanah, dan berakhlak.