FITK UIN Walisongo Online, Semarang — Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menjadi rujukan nasional dalam pengembangan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Kali ini, rombongan dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Jurai Siwo Lampung melakukan kunjungan benchmarking untuk mempelajari praktik baik implementasi OBE di lingkungan FITK UIN Walisongo, Selasa (11/11/2025), di Gedung ICT Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran dekanat, ketua jurusan, sekretaris jurusan, dan tenaga kependidikan dari kedua fakultas. Tujuannya adalah memperkuat kolaborasi akademik serta saling bertukar pengalaman dalam merancang dan menerapkan kurikulum OBE yang adaptif dan sesuai dengan tuntutan akreditasi internasional.
Dalam sambutannya, Dekan FITK UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Fatah Syukur, M.Ag., menyambut hangat rombongan dari FTIK UIN Jurai Siwo Lampung. Ia menuturkan bahwa FITK UIN Walisongo Semarang telah lebih dahulu menerapkan sistem kurikulum berbasis capaian lulusan sebagai pijakan dalam proses pembelajaran dan penjaminan mutu akademik.
“Selamat datang di kampus kami, UIN Walisongo Semarang. Kami telah melaksanakan kurikulum OBE sejak beberapa tahun terakhir, dan alhamdulillah sistem ini berjalan baik dengan dukungan dosen serta tata kelola akademik yang kuat. Tahun ini kami juga tengah bersiap mengajukan akreditasi internasional sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan Islam,” ujar Prof. Fatah.
Menurutnya, penerapan OBE bukan sekadar menyesuaikan format pembelajaran dengan capaian kompetensi, melainkan juga menanamkan budaya mutu dalam seluruh aktivitas akademik.
“OBE mengajarkan kita untuk menilai keberhasilan pendidikan bukan hanya dari proses, tapi dari hasil nyata yang dibawa lulusan ke masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Dekan FTIK UIN Jurai Siwo Lampung, Dr. Siti Annisah, M.Pd., menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari keluarga besar FITK UIN Walisongo Semarang. Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menggali secara langsung praktik terbaik (best practices) penerapan kurikulum OBE di UIN Walisongo Semarang yang telah dikenal luas sebagai salah satu kampus Islam unggulan di Indonesia.
“Kami datang dengan membawa rombongan dari delapan program studi yang ada di FTIK. Harapannya, kami dapat belajar langsung dari pengalaman UIN Walisongo — mulai dari penyusunan capaian pembelajaran, sistem asesmen, hingga mekanisme evaluasi berbasis luaran,” jelasnya.
Dr. Siti menambahkan, hasil kunjungan ini akan menjadi referensi penting bagi FTIK UIN Jurai Siwo Lampung untuk memperkuat kurikulum dan sistem penjaminan mutunya.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat,” katanya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan umum oleh Prof. Dr. Mahfud Junaedi, M.Ag., Wakil Dekan 1 FITK UIN Walisongo Semarang. Dalam paparannya, beliau menjelaskan secara rinci tentang implementasi kurikulum OBE, mulai dari perumusan Program Learning Outcomes (PLO) hingga integrasi asesmen berbasis proyek dan pengalaman lapangan.
Menurut Prof. Mahfud, FITK telah mengembangkan sistem pembelajaran yang menekankan kolaborasi, riset, dan inovasi berbasis teknologi.
“Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga dilatih untuk menghasilkan produk, gagasan, dan solusi nyata bagi dunia pendidikan,” ujarnya.
Setelah sesi paparan, kegiatan berlanjut dengan sharing session interaktif, di mana para peserta dari dua fakultas saling berbagi pengalaman, strategi, serta tantangan dalam menerapkan kurikulum OBE di lingkungan masing-masing. Suasana penuh antusiasme tampak sepanjang diskusi, yang ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kolaborasi berkelanjutan antar dua fakultas tarbiyah.
Kegiatan benchmarking ini diharapkan menjadi langkah awal bagi terjalinnya kerja sama yang lebih luas antara kedua kampus, baik dalam bidang pengembangan kurikulum, penelitian pendidikan, maupun penguatan mutu akademik.
