
FITK UIN Walisongo Online, Semarang — Lab. Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) menyelenggarakan Penyamaan Persepsi Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 2 bersama sekolah dan madrasah mitra (26/9/2025). Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Teater PTIPD Kampus 3 UIN Walisongo Semarang ini ditujukan untuk menyamakan persepsi antara kampus dan sekolah dalam rangka mempersiapkan 945 mahasiswa FITK yang akan menjalani program asistensi mengajar.
Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Fatah Syukur, M.Ag. selaku Dekan FITK, Prof. Dr Mahfud Junaedi, M.Ag. Selaku Wakil Dekan 1, Nor Hadi M.Pd.I. selaku Kepala Lab. Pendidikan, serta para kepala sekolah dan madrasah mitra. Kehadiran para mitra pendidikan dianggap sebagai bentuk dukungan dalam upaya mencetak calon pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten.
Pelaksanaan PLP 2 dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 29 September2025 hingga 12 November 2025. Berbeda dengan PLP 1 yang hanya menitikberatkan pada observasi, PLP 2 memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan observasi lanjutan, pendampingan, hingga praktik mengajar dan pengelolaan administrasi di sekolah. Program ini menjadi langkah penting untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata.
Tahun ini, jumlah peserta PLP 2 mencapai 945 mahasiswa, merupakan jumlah terbesar dalam sejarah pelaksanaannya. Biasanya program PLP dilaksanakan dalam dua gelombang. Namun kali ini seluruh mahasiswa dilepas sekaligus karena adanya desakan percepatan kelulusan.
Kondisi tersebut berdampak pada distribusi mahasiswa di sekolah mitra. Rata-rata sekolah, khususnya pada jenjang SMP dan MTs, menerima hingga 15 mahasiswa lebih banyak dibandingkan jumlah maksimal sebelumnya yang hanya 10 mahasiswa.
Peserta PLP 2 berasal dari enam jurusan, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), dan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang ditempatkan di 77 sekolah mitra mulai dari jenjang TK/RA hingga MA.
Pengarahan ini menegaskan pentingnya sinergi antara kampus sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan sekolah mitra. Ilmu yang diperoleh mahasiswa di kampus dinilai lebih bersifat idealis, sedangkan realitas di lapangan cenderung praktis dan realistis.
Melalui PLP 2, diharapkan terjadi perpaduan antara keduanya sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman komprehensif sebelum terjun ke dunia kerja.
Sekolah mitra juga diharapkan dapat mendampingi, mendisiplinkan, serta mengevaluasi mahasiswa selama program berlangsung. Bimbingan dan motivasi dari guru pamong dinilai sangat penting untuk membantu mahasiswa menghadapi tantangan pertama mereka di kelas.
Selain berfokus pada PLP 2, FITK UIN Walisongo juga membuka peluang kerja sama lanjutan melalui program Sekolah Binaan. Program ini ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah Semarang dan sekitarnya sekaligus memperkuat kualitas lulusan fakultas.
Dengan adanya sinergi berkelanjutan ini, kampus dan sekolah mitra diharapkan dapat bersama-sama mencetak tenaga pendidik yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan.