Semarang– Prodi PPG LPTK UIN Walisongo Semarang mengadakan kegiatan workshop penyusunan soal berbasis HOTS dalam pembelajaran PAI bagi para dosen dan guru pamong. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Wujil, Kecamatan Ungaran, Kab. Semarang.Workshop yang berlangsung selama dua hari (12-13/7/2022) ini diikuti oleh pimpinan dan dosen di lingkungan FITK UIN Waliongo Semarang. Selain itu, Prodi juga melibatkan perwakilan guru pamong dan tim help desk pada pelaksanaan PPG Daljab tahap 1 tahun 2022.Wakil Dekan 1 FITK, Mahfud Junaedi dalam arahannya memberikan penjelasan bahwa kegiatan ini menjadi penting untuk dilaksanakan. Ia berharap, peserta dapat mengikuti kegiatan workshop penyusunan soal HOTS dengan sungguh-sungguh.
“Ini kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas kemampuan dosen dalam menyusun soal HOTS. Saya berharap semua peserta mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh agar manfaatnya juga dapat dirasakan oleh mahasiswa Prodi PPG di UIN Walisongo.” Ungkap Mahfud.
Dalam laporannya, Kaprodi PPG LPTK UIN Walisongo, Mustofa, menerangkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta. Ia berharap peserta minimal dapat menghasilkan 30 soal HOTS. Ditambah dengan beberapa soal LOTS sebagai bahan ujian pendalaman materi.
“Kegitan ini diikuti oleh dosen, tim help desk, dan guru pamong sebagai mitra dalam pelaksanaan PPG kali ini. Saya berharap, dalam kegiatan ini peserta dapat menghasilkan 30 soal HOTS pada setiap bidang, serta ditambah dengan level LOTS.” Ujar Mustofa.
Bertindak sebagai narasumber, kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Abdul Munif, M.Ag., selaku ilmuwan yang ahli dalam bidang penyusunan soal. Ia mengungkap bahwa kemampuan menyusun soal HOTS merupakan indikator penting yang harus dimiliki setiap pendidik. Sehingga penting bagi dosen PPG agar mampu memberikan pelatihan secara maksimal.
“HOTS menjadi indikator penting yang harus dimiliki setiap pendidik. Sehingga penting bagi dosen PPG agar mampu memberikan pelatihan soal berbasis HOTS secara maksimal.” Pungkas Prof. Munif.
Selain itu, Prof. Munif juga menekankan bahwa kemampuan menyusun soal berbasis HOTS menjadi perkara penting untuk dapat mengajarkan paham moderasi agama secara maksimal. HOTS mengajarkan peserta didik untuk berpikir kritis sehingga tidak mudah disusupi paham yang kurang baik.
Pada hari kedua pelaksanaan workshop, diisi dengan praktik penyusunan soal berbasis HOTS dalam pembelajaran PAI oleh seluruh peserta.