Semarang – Dosen Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang M. Rikza Chamami memperoleh gelar Doktor bidang Studi Islam setelah meneliti pemikiran pendidikan KH. Sholeh Darat.
Rikza berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Pemikiran Pendidikan KH. Sholeh Darat dalam Kitab MinhᾹju Al-AtqiyᾹ’i Fi Syarḥi Ma’rifati Al-Ażkiyā’i IlᾹ Ṭarīqi Al-Auliyā’I dalam sidang promosi terbuka yang digelar di Ruang Promosi Doktor Pascasarjana UIN Walisongo Semarang, Selasa, 21 Desember 2021.
Bertindak sebagai ketua sidang adalah Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag., sekretaris sidang Dr. Muhyar Fanani, M.Ag. Sementara penguji Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Prof. Dr. Machasin, MA., guru besar UIN Walisongo Prof. Dr. Abdul Hadi, MA., Prof. Dr. Abdul Djamil, MA., dan Dr. Rokhmadi, M.Ag. Bertindak sebagai promotor yaitu Guru Besar UIN Walisongo Prof. H. Abd Rachman Mas’ud, MA, Ph.D., dan co-promotor Dr. H. Ruswan, MA.
Dalam ujian terbuka, Rikza awalnya menyoroti langkanya pemikiran pendidikan berbasis local wisdom. Pemikiran pendidikan saat ini masih didominasi dengan cara pandang Barat. Padahal Indonesia memiliki banyak tokoh yang mempunyai gagasan yang layak diteliti, salah satunya adalah KH. Sholeh Darat yang hidup dalam kurun waktu 1820-1903.
“Pemikiran KH. Sholeh Darat sangat layak diteliti, Namun, saya lihat belum banyak pemikiran KH. Sholeh Darat belum banyak dieksplorasi, sehingga saya lakukan penelitian ini,” tambahnya.
Disertasi tentang KH Soleh Darat menjawab dua hal. Pertama, tentang struktur dasar pemikiran pendidikan KH. Sholeh Darat; dan relevansi pemikiran pendidikan KH Sholeh Darat dengan problem pendidikan nasional kontemporer.
Dalam penelitiannya, Rikza menemukan bahwa struktur dasar pemikiran pendidikan KH. Sholeh Darat terbagi menjadi empat, yaitu tujuan pendidikan, murid, guru dan proses pembelajaran.
“Tujuan pendidikan KH. Sholeh Darat adalah mencetak manusia berilmu, sehat, taat beribadah, berjiwa sosial dengan menghidupkan agama karena Allah untuk menuju kemuliaan dunia akhirat,” tambahnya.
Dasar kedua, yaitu profil murid yang ideal adalah menjadi pemburu ilmu berjiwa shalih dengan sumber dari guru bersanad dan mengabdi penuh pada guru. Dasar ketiga, guru ideal adalah sosok pendidik ramah dan penuh cinta kasih kepada murid hingga pandai. Dasar keempat, yaitu proses pembelajaran KH. Sholeh Darat dimulai dari pemahaman ilmu non-dikotomik dengan pola strategi pembelajaran langsung, ekspositori, terbimbing, holistik dan empirik.
“Gagasan pendidikan yang dilahirkan KH. Sholeh Darat dengan pola pendidikan integratif-solutif bercorak sufistik-holistik sangat relevan dijadikan pengembangan model pendidikan di Indonesia,” pungkasnya.
Rikza lahir di Kudus pada 20 Maret 1980. Ia menamatkan studi S1 dan S2 di UIN Walisongo. Dia mempunyai satu istri bernama Yolha Ulfana dan dikaruniai tiga orang anak. Dalam ujian terbuka, dia berhasil lulus dengan nilai IPK 3,8.