Program Studi (Prodi) /Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FITK UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan workshop KKNI di Ruang N3 FITK, Sabtu (7/3/2020). Berdasarkan kebutuhan prodi di Era Industri 4.0 dan akreditasi 9 Kriteria dengan narasumber Prof. Handoyo Puji Widodo, Ph.D. dari King Abdulaziz University Jeddah Saudi sebagai penyempurna dari review kurikulum yang telah dilakukan Prodi PBI sebanyak 4 kali.

Workshop ke 5 Kurikulum kali ini selain dihadiri oleh semua dosen PBI, para ketua jurusan di lingkungan FITK seperti Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, S2 Pendidikan Agama Islam juga dihadiri oleh peserta perwakilan dari Jurusan PBI dari beberapa perguruan tinggi lain seperti Universitas Mulawarman Samarinda, IAIN palangkaraya, Unnes, UPGRIS Semarang, Polines Semarang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan UPS Tegal.

Wakil Dekan 3 bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama (Dr. H. Muslih, MA) yang juga seorang asesor dari BAN-PT dan dosen tetap di jurusan PBI di tengah membuka acara kegiatan workshop tersebut mewakili Dekan FITK (Dr. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag.) menuturkan bahwa di era industri 4.0 penyusunan kurikulum Prodi/Jurusan tidak bisa terlepas dari peran kolaborasi antar prodi dari perguruan tinggi lain.

Wakil Dekan 1 bidang Akademik (Dr. Mahfud Junaedi, M.Ag.) yang kala itu juga mendampingi workshop penyusunan kurikulum KKNI tersebut juga menyampaikan bahwa kegiatan penyusunan kurikulum dengan melibatkan banyak Jurusan PBI dari perguruan tinggi lain akan memberikan kesesuaian bagi kebaharuaan kurikulum Prodi PBI UIN Walisongo namun Mahfud berpesan agar Kurikulum Prodi tetap harus menjunjung tinggi kearifan lokal dan unity of science yang menjadi keunggulan UIN Walisongo Semarang.

Suasana workshop begitu khidmat dengan penyampaian narasumber berkelas internasional tersebut meski disela-sela keseriusan, mereka juga melepas penat dengan humor. Peserta bertahan mengikuti forum sejak pukul 07.30-17.00 WIB.

Workshop luar biasa yang diketuai oleh Muhammad Nafi Annury, M.Pd. tersebut menghasilkan luaran penamaan mata kuliah Prodi PBI UIN Walisongo yang menjadi kebutuhan Prodi PBI saat ini untuk pembaharuan kurikulum yang dilaksanakan secara serentak di UIN Walisongo Semarang tahun 2020 ini, terlebih pada tahun 2021 Prodi PBI akan membuka kelas Internasional.

Dias Andri Susanto, peserta workshop dari UPGRIS, menyampaikan terimakasih kepada Prodi PBI FITK UIN Walisongo karena turut memfasilitasi dirinya dan beberapa dosen Prodi PBI dari beberapa perguruan tinggi lainnya workshop penyusunan Kurikulum KKNI. Menurutnya, tak banyak perguruan tinggi memiliki perhatian khusus untuk pembaharuan kurikulum di tingkat Prodi/jurusan, oleh karenanya kegiatan workshop di UIN Walisongo ini dinilainya sangat memberikan manfaat kepada prodi PBI milik mereka.

Ketua Prodi/Jurusan PBI, Sayyidatul Fadlilah, M.Pd., menyampaikan terimakasih kepada pimpinan FITK UIN Walisongo, sekretaris Jurusan, panitia dan para peserta workshop atas terselenggaranya workshop penyusunan kurikulum tersebut yang menghasilkan luaran yang luar biasa. Bukan hanya menghasilkan penamaan mata kuliah untuk Jurusan PBI UIN Walisongo sebesar 123 SKS namun juga visi, misi, tujuan dan strategi prodi.

Ketika ditanya tentang jumlah SKS mata kuliah profesional yang begitu besar, ketua Jurusan PBI tersebut menegaskan bahwa sebanyak 123 SKS itulah kebutuhan kurikulum Prodi PBI. Apabila ada paketan kurikulum dari Fakultas dan Universitas, pihak prodi akan menyesuaikan dengan mengurangi SKS tiap-tiap mata kuliah tanpa mengurangi jumlah mata kuliah yang diajukan prodi. Itu merupakan upaya Prodi PBI membekali mahasiswanya agar bisa mencapai kompetensi sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar dunia kerja.