Semarang – Nilal Muna Fatmawati Mahasiswa Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) menjadi wisudawan terbaik Sarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Nilal menempuh pendidikan sarjananya selama tiga tahun 26 hari. Nilal lulus dengan IPK 3,92 dan Lulus dengan non skripsi menerbitkan artikel jurnal ilmiah Sinta 2 dengan judul “ Analisis Pergeseran Stigma Gender Guru  Pendidikan Anak Uisa Dini”.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang menggelar acara pelepasan calon wisudawan Sarjana S-1 ke 90 dan Magister S-2 ke 57 pada Selasa (7/11/2023). Sebanyak 108 Calon Wisudawan mengikuti kegiatan yang berlangsung di Hotel New Puri Garden Semarang. Acara tersebut dihadiri Dr. KH. Ahmad Ismail, M.Ag., M.Hum selaku Dekan FITK ,Ketua Ikatan Alumni (IKA) FITK Prof Dr Fatah Syukur MAg, para Wakil Dekan, Ketua Jurusan/Prodi, Sekretaris Jurusan/Prodi, Kabag TU, para Kasubag, perwakilan dosen dan tenaga pendidik di lingkungan FITK.

Dr. KH. Ahmad Ismail, M.Ag., M.Hum. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan menyampaikan bahwa setelah wisuda harus tau dan mempersiapkan dengan matang apa yang harus dilakukan baik kerja, melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi ataupun rencana pernikahan. Dan beliau juga mengingatkan untuk selalu rendah hati dan fleksibel.

“Bekerja tidak harus sesuai ijazah, belajar tidak harus kuliah dan menikahlah dengan orang yang mencintai kamu maka kamu akan menjadi putri raja. Jadilah orang yang rendah hati, ilmu mu tidak seberapa, bukan berarti kita tidak boleh optimis dan percaya diri akan tetapi didalam hal terus belajar tidak akan mungkin di lakukan oleh orang yang sudah merasa semua sudah bisa. Kita harus bisa fleksibel dan ulet dalam menghadapi  berbagai tantangan zaman yang semakin sulit dan berat seperti layaknya tanah liat yang ulet jika dibakar akan menjadi genteng yang mampu menangkis panasnya matahari.”

Wisudawan terbaik FITK UIN Walisongo Semarang yaitu Nilal Muna Fatmawati menyampaikan ucapan terimakasih, memohon maaf dan meminta doa restu kepada segenap civitas akademika FITK.

“Kami memohon maaf apabila selama perkuliahan ada kesalahan yang disengaja maupun tidak, kami juga memohon restu kepada bapak ibu sekalian untuk melanjutkan perjuangan meraih masa depan dan  kami ucapkan benyak terimakasih telah menghantarkan kami pada gerbang kesiksesan.”

Prof. Dr. Mahfud Junaedi, M.Ag. selaku Wakil Dekan I bidang akademik dan kelembagaan melaporkan bahwa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan pada wisuda kali ini telah meluluskan 100 orang sarjana dan 8 orang Magister dengan rincian sebagai berikut :

  • Prodi PAI meluluskan 23 orang dengan rata-rata IPK keseluruhan 3,67.
  • Prodi PBA 12 orang dengan rata-rata IPK keseluruhan 3,61.
  • Prodi MPI 9 orang dengan rata-rata IPK keseluruhan 3,63.
  • Prodi PBI 17 orang dengan rata-rata IPK keseluruhan 3,62.
  • Prodi PGMI 23 orang dengan rata-rata IPK keseluruhan 3,72.
  • Prodi PIAUD 16 orang dengan rata-rata IPK keseluruhan 3,77.
  • Prodi S-2 PAI 5 orang dengan rata-rata IPK keseluruhan 3,67.
  • Prodi S-2 MPI 3 orang dengan rata-rata IPK keseluruhan 3,64.

Wisudawan terbaik dengan pilihan berdasarkan IPK dan kecepatan waktu kelulusan pada saat lulus munaqosah dan standart tri etika kampus. Calon wisudawan terbaik dari masing masing prodi. Wisudawan Terbaik Prodi PAI  diraih oleh Yudho Aqil Krisnandi IPK 3, 86 , Prodi PBA diraih oleh Isfandiari Abqaria Aziza IPK 3,84, Prodi MPI diraih oleh Fiqya Ainatul Latifa IPK 3,86 , Prodi PBI diraih oleh Ida Fitria Salsabila IPK 3,77 , Prodi PGMI diraih oleh Kharirroh IPK 3,93 , Prodi PIAUD diraih oleh Nilal Muna Fatmawati IPK 3,92.

Adapaun wisudwan terbaik sarjana FTIK adalah Nilal Muna Fatmawati IPK 3,92 dan wisudawan terbaik Magister FITK adalah Lilis Anggraini IPK 3,77.

Diakhir Ketua Ikatan Alumni (IKA) FITK Prof Dr Fatah Syukur MAg menyampaiakan kepada wisudawan agar untuk tetap rendah hati dan selalu bersyukur

“Orang yang besar bukanlah orang yang hanya memiliki ilmu banyak tetapi orang yang besar adalah orang yang berilmu dan memiliki sifat tawadhu seperti layaknya padi yang semakin berisi semakin tua semakin menunduk sebaliknya padi yang tidak berisi semakin tua semakin tegak.”

 

Reporter: Dai Tamam