Plt. Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., mengukuhkan 537 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) Tahap 1 Tahun 2023. Kegiatan ini berlangsung secara khidmat di Auditorium II Kampus 3 pada Rabu (28/10/23) dengan dihadiri oleh pimpinan rektorat, dekanat, Kajur dan Sekjur, serta tamu undangan Pemkab.
Sejak tahun 2021, LPTK UIN Walisongo telah meluluskan 2.278 guru profesional. Adapun pada tahap ini, mahasiswa PPG berasal dari 62 kabupaten/kota dari 15 provinsi, dengan prosentase capaian lulusan mencapai 86 persen. Lulusan first taker sejumlah 462 mahasiswa dan lulusan retaker sejumlah 75 mahasiswa.
Syaifuddin Najib, S.Pd. selaku perwakilan mahasiswa mengungkapkan rasa syukur mengikuti PPG Daljab di UIN Walisongo. Karena LPTK ini sangat memahami kebutuhan mahasiswa secara daring, terutama para dosen yang tidak pernah lelah membimbing dan helpdesk yang melayani keluh kesah mahasiswa tanpa kenal waktu. Ia berharap semua guru profesional yang dikukuhkan<span;> bisa menjadi agen-agen perubahan untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Alhamdulillah, hampir lima bulan ini kami telah melaui proses kegiatan PPG. mengucapkan terima kasih kepada LPTK UIN Walisongo yang telah memfasilitasi kegiatan PPG Dalam Jabatan, terutama kepada para dosen. Kebutuhan kami selalu diprioritaskan dengan ilmu yang tergali kembali dari memori kami. Selain ilmu yang bermanfaat kami juga mendapat sahabat dan keluarga baru.” Ungkap Syaifuddin.
Pada kesempatan ini Dekan FITK UIN Walisongo, Dr. Ahmad Ismail, M.Ag. menyampaikan bahwa kini saatnya para guru (mahasiswa PPG) berbahagia, tapi tidak berlarut-larut, karena bersukur jauh lebih penting. Ini prestasi semua pihak, layak untuk dirayakan, mengingat perjuangannya tidak mudah. Dari pengukuhan pertama sampai pengukuhan keenam ini tidak pernah sama, ada kisah-kisah heroik yang selalu terjadi.
Lebih lanjut Dr. Ahmad Ismail, M.Ag. menceritakan, ada bapak Siyam dari Pulau Tabuan yang harus menyeberang untuk mencari sinyal internet. Ada ibu Uning Pitriyani yang mengikuti Uji Pengetahuan (UP) dalam kondisi dua hari pasca melahirkan. Ada ibu Zulyani yang pada pagi hari saat pelaksanaan UP anaknya meninggal. Ada bapak Muhyidin yang tiga hari menjelang wisuda istrinya meninggal. Ada pak Arifin, salah satu mahasiswa yang tidak lulus, dengan besar hati datang ke acara pengukuhan ini, untuk menunaikan tugasnya sebagai ketua kelas.
“Anda sekarang sudah menjadi guru profesional sebagaimana yang Anda impikan, tapi Anda juga harus mengerti konsekuensinya. Satu, ini adalah raihan prestasi, maka bersyukurlah. Kedua, prestasi ini menagih profesionalisme, kalian harus terus mengembangkan diri, tidak boleh tidak.” Ungkap Ahmad Ismail dalam sambutannya.
Pada momen yang sama, Prof. Dr. Nizar, M.Ag. selaku Plt. Rektor UIN Walisongo Semarang menyampaikan pentingnya motivasi untuk senantiasa belajar bagi guru saat ini. Kemampuan adaptif dan kreatif mutlak dibituhkan oleh guru untuk membangun pembelajaran inovatif yang sesuai dengan dunia peserta didik.