FITK UIN Walisongo Semarang semakin memantapkan untuk internasionalisasi. Terbukti dengan diselenggarakan pelatihan internasionalisasi pada 8-9 Desember 2024 di Karanganyar. Tema mengenai internasionalisasi semakin hangat didiskusikan belakangan ini, utamanya oleh lembaga pendidikan tinggi, tak terkecuali FITK. Pelatihan ini diikuti oleh pimpinan dan pengelola prodi S2 dan S1 dilingkungan FITK.
Dalam sambutannya Dekan FITK, Dr. Ahmad Ismail, M.Ag., M.Hum. menyampaikan bahwa acara ini dimaksudkan untuk mematangkan dan mengembangkan strategi internasionalisasi FITK yang saat ini sudah memiliki International Class Program (ICP) di tiga jurusan yaitu, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Agama Islam, dan Pendidikan Bahasa Arab. Sementara itu program-program lain yang memperkuat internasionalisasi harus diakselerasi, baik yang menyasar untuk dosen maupun mahasiswa, imbuhnya.
Kegiatan ini mengundang Prof. Dr. Mochamad Bruri Triyono, M.Pd., sebagai narasumber. Sebagai ketua Tim World Class University (WCU) Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Bruri, sapaan akrabnya, membagikan pengalamannya dalam mendesain program-program internasionalisasi pada Perguruan Tinggi pada para peserta.
Menurutnya, setiap institusi harus membentuk tim kepemimpinan internasionalisasi yang mengawal projek internasionalisasi. Tim ini bertugas untuk menentukan langkah-langkah strategis dan tindakan khusus internasionalisasi yang disertai time line yang jelas dan ada person yang bertanggung jawab. Program-program internasionalisasi yang telah disiapk tentu harus didukung dengan pendanaan yang baik, meskipun tidak harus besar, tuturnya. Dalam sesi best practices sharing, Prof. Bruri menilai keberadaan ICP dan beberapa kegiatan internasional yang ada di FITK UIN Walisongo Semarang bisa menjadi modal yang bagus untuk memperkuat internasionalisasi institusi, pungkasnya.