Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) FITK UIN Walisongo Semarang mengadakan rapat koordinasi bagi para penguji Uji Kinerja (UKIN) PPG dalam Jabatan Tahap 2 Tahun 2022 di Hotel Grhasia, Kota Semarang.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 27 Oktober 2022 ini dimaksudkan untuk melakukan persamaan persepsi dalam melakukan penilaian Uji Kinerja. UKIN sendiri akan diawali dengan plotting penguji pada 31 Oktober, dan dilanjutkan 1-5 November 2022 untuk tahap penilaian.

Dalam laporannya, Kaprodi PPG FITK UIN Walisongo Semarang, Dr. Musthofa, M.Ag. menyatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 77 dosen, guru yang telah lolos uji petik, dan panitia.

“Kegiatan ini diikuti oleh 33 Dosen, 36 Guru di sekolah mitra, dan 8 tim ahli prodi PPG. Total ada 77 peserta” Ungkap Musthofa.

Dalam laporannya, ia melakukan presensi terhadap para peserta yang telah diundang. Menurutnya, kehadiran dalam kegiatan rapat koordinasi ini menunjukkan kesungguhan para penguji untuk mengikuti UKIN dengan maksimal.

“Kehadiran bapak ibu memenuhi undangan kami adalah bentuk komitmen kesungguhan menjadi penguji UKIN, kami ucapkan terima kasih atas keberkenaannya meluangkan waktu,” Ujar kaprodi PPG yang kerap di panggil Tofa ini.

Sementara itu, Wakil Dekan II FITK UIN Walisongo Semarang, Drs. Muslam, M. Ag., menyatkan bahwa kegiatan UKIN menjadi salah satu unsur penting dalam menentukan kelulusan dan kualitas lulusan.

“UKIN memiliki peranan penting dalam menentukan kelulusan, sebab sangat mungkin mahasiswa yang tidak lulus UKIN akan tidak lulus PPG. Sedang para penguji Uji Kinerja menjadi kunci penentu kualitas lulusan.” Ujar Muslam.

Bertindak selaku narasumber, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sub Bina Koordinasi Mts Kemenag RI., Dr. Mustofa Fahmi, M. Ed. Ia mengungkapkan bahwa tahun ini adalah kali pertama Kemenag menyelenggarakan PPG dalam tiga angkatan.

“Tahun ini special, sebab pertama kali kemenag melaksanakan PPG daljab dalam 3 angkatan, Mau tidak mau kita harus gas pol mengikuti kegiatan ini” Ujar Fahmi.

Ia mengungkap telah mendapatkan laporan dari lima LPTK lain, bahwa dalam PPG tahap ini mahasiswa banyak yang kekurangan motivasi yang jelas menjadi tantangan bagi para dosen dan guru pamong.

“Saya mendapatkan laporan dari 5 LPTK lain, Permasalahan angkaatan ke 3 adalah kurangnya motivasi, karena kebanyakan usia para peserta sudah 50 tahun lebih” pungkasnya.