Kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XVI dilaksanakan di IAIN Sultan Amai Gorontalo (22–27/5/23). Adapun tema yang diusung tema yakni “Merawat Keberagaman dan Perdamaian dalam Bingkai Moderasi Beragama.”

Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 hari 7 malam yang terdiri dari giat umum, giat bakti fisik, giat bakti non fisik, giat pengembangan wawasan dan keterampilan, giat prestasi, serta giat persaudaraan. Kegiatan PWN PTK ini dilaksanakan menggunakan sistem main camp yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan IAIN Sultan Amai Gorontalo dan sub camp yang dilaksanakan di empat desa binaan, yaitu Desa Daenaa, Desa Pentadio, Desa Tilihuwa, dan Desa Botubarani.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Islam yang dibantu oleh Kepanitian dan Sangga Kerja. Peserta Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan terdiri atas beberapa golongan, yaitu: pramuka penegak dan pandega dari gugus depan yang berpangkalan di PTK se-Indonesia dan PTU se-Kabupaten Gorontalo.

Peserta PWN PTK terdiri dari 58 Pimpinan Kontingen, 58 Kamabigus, 118 Pembina Pendamping, dan 770 Peserta. Diketahui jumlah peserta delegasi Pramuka UIN Walisongo terdiri dari 8 putra 8 putri, 2 pembina pendamping (Bindamping) dan 1 Pimpinan Kontingen (Pinkon). Adapun dua peserta dari FITK UIN Walisongo yakni Syafira Linsiana Prodi PGMI dan Mila Rizqi Ashari Prodi MPI.

Pelepasan delegasi dilakukan di halaman Rektorat Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Hadir pula Rektor UIN Walisongo, Dr Imam Taufiq, M.Ag. sebagai pembina upacara. Pada kesempatan tersebut beliau menuturkan jika kegiatan PWN PTK tidak hanya even berkumpulnya generasi penerus bangsa, melainkan lebih dari itu.

“PWN PTK bukan hanya ajang berkumpulnya anak muda dan generasi hebat, lebih daripada itu. Karena PWN PTK menjadi bukti realitas bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) selalu siap dan menjunjung tinggi nilai kenegaraan dan nasionalisme.” Tutur Rektor UIN Walisongo.

Selain itu, beliau juga menambahkan jika sebagai bagian dari UIN Walisongo seharusnya nilai dan prinsip moderasi beragama tak luput untuk terus ditegakan serta dijalankan di mana pun kita berada.

“Memegang teguh prinsip moderasi beragama seharusnya tidak ada keraguan dalam menjalankannya, karena ketika kita benar-benar sudah memegang teguh maka keihklasanlah yang akan muncul,” tambahnya.

Kegiatan perkemahan berjalan sesuai dengan rundown acara. Pada hari terakhir perkemahan, Jumat (26/5) 2023. Diumumkan beberapa nominasi giat prestasi oleh Kakak Amiruddin Kuba, selaku Kepala Sie Kemahasiswaan Diktis Kementrian Agama RI. Di antaranya: nominasi tapak terbaik putra dan putri, pentas seni terbaik, kuliner terbaik, dan kontingen tergiat.

Kontingen Pramuka Walisongo masuk nominasi tapak terbaik putri ke-2 pada perkemahan wirakarya nasional ini. Tapak perkemahan umpi putri dengan nomor tapak 02 tersebut dipadukan dengan kearifan lokal, khususnya budaya khas dari Kota Semarang, Jawa Tengah.

“Kami membentuk konsep tapak putri dengan kearifan lokal yang ada dan jati diri dari kampus UIN Walisongo Semarang. Tampak dari depan tapak diapit oleh Gunungan yang melambangkan tatanan kehidupan masyarakat Jawa serta gerbang tapak yang menyilang seperti gerbang milik kampus 3 UIN Walisongo,” terang Kak Iwan Aziz Ketua UKK Pramuka Walisongo.

Tak hanya mengangkat budaya lokal, di dalam tapak juga terdapat papan informasi dengan gaya pementasan wayang. Lengkap dengan wayang disisi kanan dan kiri. Selain itu, pentas seni yang dibawakan kontingen Pramuka Walisongo pun mendapat apresiasi tinggi dari para penonton.

“Tampilan seni UIN Walisongo, diakui para pengunjung buper, sangat spektakuler. Adik-adik yang saat latihan di kampus UIN Walisongo merasa biasa, saat perform, dengan dukungan panggung luas dan megah, sound system dan lighting konser yang luar biasa, plus fogging, menjadikan magnet yang luar biasa bagi para penonton, dan konfidensi adik-adik pramuka,” tutur Kak Raharjo selaku Bindamping putra kontingen Pramuka Walisongo.

 

Reporter:

Syafira Linsiana