Semarang– Sebanyak 116 Mahasiswa dan 12 dosen FITK UIN Walisongo Semarang mengikuti studi ke luar negeri. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari program KKL luar negeri kelas internasional prodi PAI, PBI, dan PBA.

Selain diikuti mahasiswa sarjana, kegiatan ini juga diikuti mahasiswa program Magister PAI dan MPI FITK dalam rangkaian acara “Student Mobility” ke Singapura dan Malaysia.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 11-15 Juni 2023 ini dipimpin oleh Wakil Dekan 1 FITK, Dr. Mahfud Junaedi, M. Ag. rencananya akan melakukan perjalanan ke Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan University Teknologi Mara (UiTM) Malaysia.

“Bismillah, rombongan berangkat tadi sore dari Semarang. Insyaallah besok kita terbang ke Kuala Lumpur untuk mengunjungi UKM dan UiTM berlanjut ke Sekolah Menengah Agama (SMA) MAI WP di Kuala Lumpur.”

Mahfud menambahkan, kegiatan KKL Luar Negeri ini merupakan upaya FITK untuk memperkuat internasionalisasi kampus sebagaimana diamanatkan oleh Renstra UIN Walisongo

“Setelah mengunjungi SMA MAI WP, kami akan mengajak mahasiswa studi tour ke Singapura. Ini sangat penting sebagai upaya FITK untuk memperkuat internasionalisasi kampus.

Tahun ini FITK UIN Walisongo mewujudkan beberapa program internasionalisasi, yaitu Internasional Class Program pada prodi PAI, PBI, dan PBA serta KKL Internasional ke Malaysia dan Singapura

Kaprodi PAI FITK, Dr. Fihris, M.Ag menggarisbawahi arti penting KKL Luar Negeri ini untuk membangun jejaring lembaga yang lebih luas.

“Saya menyambut antusias program KKL luar negeri. Ini sangat penting agar mahasiswa memiliki wawasan internasional”. Ungkap Fihris.

Sementara itu, Kaprodi S2 PAI, Dr. Ikhrom, M. Ag mengungkap pentingnya program Student Mobility untuk membuka cakrawala mahasiswa mengenai kehidupan akademik dan sosial di Malaysia dan Singapura.

“Ini sangat penting, di Singapura dan Malaysia mahasiswa melakukan berbagai kegiatan, seperti kuliah bersama dosen UITM dan UKM Malaysia. Selain itu, kunjungan ke Sekolah Menengah Agama juga penting agar mahasiswa memiliki wawasan kurikulum keagamaan internasional”. Pungkasnya